7 Oktober 2013
Awan putih terpaksa minggat karena awan hitam mulai menyebar di langit sore. Tanpa ada perseteruan antara mereka berdua. Matahari pun enggan melarang awan hitam mengusir paksa awan putih. Ia hanya melihat dari sudut laju cahayanya yang perlahan-lahan mulai redup.
Shuu... Shuu... Angin berhembus pelan-pelan. Sedikit tapi pasti. Lembut, tapi dingin menusuk. Butiran pasir terbang ke udara. mereka berpadu menghasilkan harum tanah yang sesak dengan udara yang mulai kedinginan.
Semut mempercepat langkah super kecilnya, cepat-cepat masuk sarang. Tawon juga. Sedangkan daun-daun, pohon-pohon, buah-buah, bunga-bunga menari bersama hembusan angin mengikui melodi alam sore itu. Kalau tidak salah, Before Rain, judulnya.
Seorang gadis berjalan dengan gontai, tasnya berat, badannya berat, penampilannya adalah satu kata, 'pulang sekolah'. Dengan mata buramnya, ia menjadi penonton sebuah drama yang dimainkan dengan indah oleh alam. Diam, mendengarkan setiap dentingan piano, gesekan biola, yang dimainkan alam dengan cara yang berbeda. Langkah kakinya melambat ketika menyadari keindahan yang ditimbulkan oleh peran sederhana yang dimainkan para tokoh.
Akhirnya, rinai-rinai hujan sudi menari di dekapan asap kendaraan di terotoar.sore ini tanggal 7 Oktober 2013. Hingga gelap benar-benar menelan sosok hujan dikala senja. Kini tersisa angin yang dingin, udara bersih, dan ucapan, "selamat datang musim hujan!" dari gadis yang mengagumi juga menikmati pertunjukannya. (N.Naomi)
Awan putih terpaksa minggat karena awan hitam mulai menyebar di langit sore. Tanpa ada perseteruan antara mereka berdua. Matahari pun enggan melarang awan hitam mengusir paksa awan putih. Ia hanya melihat dari sudut laju cahayanya yang perlahan-lahan mulai redup.
Shuu... Shuu... Angin berhembus pelan-pelan. Sedikit tapi pasti. Lembut, tapi dingin menusuk. Butiran pasir terbang ke udara. mereka berpadu menghasilkan harum tanah yang sesak dengan udara yang mulai kedinginan.
Semut mempercepat langkah super kecilnya, cepat-cepat masuk sarang. Tawon juga. Sedangkan daun-daun, pohon-pohon, buah-buah, bunga-bunga menari bersama hembusan angin mengikui melodi alam sore itu. Kalau tidak salah, Before Rain, judulnya.
Seorang gadis berjalan dengan gontai, tasnya berat, badannya berat, penampilannya adalah satu kata, 'pulang sekolah'. Dengan mata buramnya, ia menjadi penonton sebuah drama yang dimainkan dengan indah oleh alam. Diam, mendengarkan setiap dentingan piano, gesekan biola, yang dimainkan alam dengan cara yang berbeda. Langkah kakinya melambat ketika menyadari keindahan yang ditimbulkan oleh peran sederhana yang dimainkan para tokoh.
Akhirnya, rinai-rinai hujan sudi menari di dekapan asap kendaraan di terotoar.sore ini tanggal 7 Oktober 2013. Hingga gelap benar-benar menelan sosok hujan dikala senja. Kini tersisa angin yang dingin, udara bersih, dan ucapan, "selamat datang musim hujan!" dari gadis yang mengagumi juga menikmati pertunjukannya. (N.Naomi)