Minggu, 14 Juni 2015

Aib Sahabat part 2

Aib Sahabat part 2

NNaomi

Malem. Ketemu lagi di posting Aib Sahabat. Well, karena gue sudah terlanjur bikin posting tentang aib dua sahabat gue kemarin-kemarin. Ingatlah tujuan posting ini, untuk membuka aib sahabat-sahabat gue yang lain.

Sahabat gue ini logika otaknya satu langkah lebih maju dari pada gue. Sebut saja Bunga. Kenapa gue sebut dia ‘Bunga’ bukan Bunga Raflessia Lily? Karena menurut gue dia bisa jadi bunga apa aja dalam situasi tertentu.

Sahabat gue yang satu ini terlalu cepat dewasa. Pemikirannya terlalu dewasa, pembicaraannya juga terlalu dewasa. Saran-sarannya juga dewasa.
    
Terkadang ketika sedang genting hiburan, dia adalah orang pertama yang gue tanya soal rekomendasi anime yang bagus.  Terkadang dia juga menjadi banker anime gue. Hardisk miliknya adalah back up hardisk punya gue. Ketakutan terbesarnya? Hardisknya rusak. Pernah dia nangis sedih di kelas gara-gara hardisknya error. Bahkan dia bilang kalau setengah nyawanya berada dalam hard disknya. I can understand.

Kata-kata yang paling gue suka dari dia adalah ‘udah selow aja, kaya ke siapa aja lu’. Duh rasanya engga ada paksaan sama sekali kalau denger kata-kata itu, apalagi saat ngutang.

Hobinya? Gue tidak bisa menyebutkannya disini karena ini bersifat pribadi dan privasi.  You know what I mean. Wahaha. Kalau engga ngerti apa hobinya, jangan tanya ke gue.

Bunga adalah orang paling tidak ada kerjaan di kelas. Bukan karena dia males ngapa-ngapain tapi memang tidak ada kerjaan untuknya. Ketika wajahnya sudah nyampe permukaan meja, ketika itu pula dia akan terlelap. Ketika dia menyenderkan kepalanya ke bangku bis, ketika itu pula matanya tertutup.  Belive me. Dan gue suka ketularan tidur.

Kami sering menertawakan hal yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk di perbincangkan apalagi ditertawakan. Dia jarang selfie dan engga suka ngomongin orang.

Jujur dia seperti kakak dengan tinggi seperti adik. Muka seperti anak kecil dengan otak orang dewasa. Orang yang selalu ingin gue liat saat gue dateng kepagian ke sekolah. Orang yang mau nampung gue di rumahnya. Orang yang mau nampung anggota kelompok ketika ada kerja kelompok. Secara sekolah dari rumahnya cuman delapan menit jalan kaki.

Deskripsi sifat? Simpel, easy going, easy mind. skip skip

Nih penampakannya.



Segitu aja, biar yang indah indah lainnya gue simpen sendiri, karena sifat mendasar dari manusia adalah egoisme, dan individualis. Sosialis adalah pilihan.

Gue terlalu malu buat bilang rindu. Gue terlalu malu buat mengakui kalau gue bakal bener bener kehilangan sahabat sahabat gue ketika gue kuliah nanti.

Oke, jadi sedih gue. Skip, skip. Tangisan gue bakal jadi long post.

Thanks yang udah baca posting tentang Aib Sahabat gue. Percayalah setiap orang punya cara sendiri untuk disayangi orang sekitarnya. Setiap sahabat gue juga punya cara sendiri untuk selalu gue—malu ah gue. Bye!

Minggu, 07 Juni 2015

Sakit yang Hanya Dirasakan oleh Orang Ceroboh

Sakit yang Hanya Dirasakan oleh Orang Ceroboh
NNaomi



Menurut penilitian pribadi, memikirkan gebetan sesuatu saat jalan atau saat beraktifitas dapat membuat seseorang jadi ceroboh.  Oke, segitu aja pembukaannya, setidaknya buat kamu yang ganteng always focus tau alasan kenapa orang jadi salting ceroboh.

1. Nabrak gagang pintu saat masuk atau keluar ruangan


Dampak yang ditimbulkan memar di daerah perut ditambah rasa malu apabila hal itu terjadi saat sedang bersama gebetan.

Gue sering ngalamin saat bangun tidur jam 05.45 di hari sekolah. 

Tidak mau hal ini terjadi lagi? Jauhi pintu saat sedang bersama gebetan dan hindari bangun kesiangan di hari sekolah.

 2 Jari kaki nyelip di kaki meja



Rasa sakitnya berbanding lurus dengan kecepatan kaki saat berjalan.

Tidak mau hal ini terjadi lagi? Cobalah pake sepatu di dalam rumah.

3.Tangan seperti kesetrum




Biasanya dialami saat siku membentur sesuatu. Rasanya tangan tidak bernyawa dalam 2 detik, selanjutnya tangan kesemutan. 

Tidak  mau hal ini terjadi lagi? Cobalah untuk tidak reflek menyiku tembok.

4. Nabrak ujung meja

Rasa sakitnya juga berbading lurus dengan kecepatan berjalan. Rasa sakitnya bisa bertahan sampai sepuluh menit kalau sengaja menabrak meja sambil berlari. 

Tidak ingin hal ini terjadi lagi? Cobalah untuk cari tau sendiri jawabannya.


Buat yang merasa sering merasakan rasa sakit karena hal yang di atas cobalah untuk rehat memikirkan mantan atau gebetan dan cobalah untuk lebih fokus.


Sekian posting kali ini karena sudah mulai ngawur. Bye!

Jumat, 05 Juni 2015

Aib Sahabat Part 1

Aib Sahabat

NNaomi

Malem, karena sekarang udah malem, waktunya merenung. Orang islam biasanya merenung pas tengah malam sampai adzan subuh. Merenung soal dosa-dosa sekaligus berdoa. Well, karena sekarang masih jam 7 malem, gue lebih memilih merenung soal masa lalu gue yang absurd manis.

Sahabat. Yang punya sahabat atau yang lagi mengharap sahabat jiwa karena jomblo disarankan untuk tidak membaca ini dengan suara lantang. Kenapa? Dikhawatirkan mengganggu orang. Oke cukup.

Tujuan gue nulis posting ini? Untuk membuka aib sahabat-sahabat gue. Jeng jeng jeng (melotot)

Saat gue kelas 1 SMA, gue punya sahabat sebangku, sebut saja mawar. Well, setiap mawar punya duri di batangnya, kaya sahabat sebangku gue yang satu ini. Durinya itu nyucruk nusuk telinga kalau dia lagi teriak atau nyindir. Sindirannya itu sadis dan ngena apalagi tenaganya (secara atlet volly). Beuh. Tapi, sindiran dan tenaganya itu cuma buat hal baik, bukan buat malak orang atau tawuran.

Biasanya kerjaan gue ‘ngompor-ngomporin’ istilah kerennya manas-manasin, kalau mawar ngomong A satu kali gue akan ngomong hal yang sama dua kali lipat lebih banyak. Mawar juga sering ngeritik gue soal cara minum gue yang kaya orang mabuk minum air putih (please jangan dibayangin). Kenangan kelam, skip skip.

Kebaikan dia? Engga ada… Engga ada tempat yang cukup nampung tulisan gue tentang kebaikan dia ke gue. Serius.

Deskripsi sifat? Kreatif, pinter MTK, pinter ngatur memimpin orang, setia banget sama pacarnya yang sekarang. Skip,skip, banyak banget.  

Nih penampakannya



Setiap mawar punya duri, juga punya keindahan tersendiri.


Beranjak ke kelas 2 SMA gue dapet sahabat sebangku yang culun pendiem. Sebut saja dia melati. Walau sebutannya melati, badannya engga sekecil melati. Tapi kelakuannya. Gue gatau kenapa kelakuannya tuh baik weh di mata gue. Walaupun sering beda pendapat dan berantem (biasanya gue yang mulai), terus dia yang ngalah.

Dia juga apal sama nama anak anak satu sekolah plus biografi setiap anak. Dia juga apal banget sama jalan atau tempat tempat di kota tempat gue tinggal. Tapi, otaknya sedikit mengalami kemunduran saat ulangan. Pas belajar biasa dia lebih pinter dari pada gue. Pas ulangan, beuh engga beda jauh dari gue. Gatau kenapa.

Dia juga sering mencurahkan sarannya yang simpel ke anak anak kelas. Gue dengerin sarannya.Tapi, buat orang yang dengan sengaja maupun tidak, sadar maupun tidak, ngebully dia secara tidak langsung, FUCK yourself! Karena pernah ada tragedi (skip skip).

Kasiannya, kadang-kadang suka gue cuekin kalau lagi ngomong. Walaupun begitu, gue berhasil duduk 2 tahun bareng dia sampe gue lulus.

Kalau gue yang nentuin pahala seseorang, gue kasih pahala segunung buat dia.

Nih penampakannya


Melati banget kan dari jauh dah kecium wangi menyan semerbaknya.  

Gimana kenangan gue sama sahabat gue? Well, gue gakan cerita banyak, karena biar keindahan kenangan itu cuma buat gue.


Adalagi sahabat gue, next posting bakal gue bahas aibnya. Hahaha.

Sekian aja, karena sahabat sahabat gue punya sindrom ke-GR-an akut. Bye!

Riddle Story: Bayiku

Bayiku
NNaomi


Umurku sekarang 26 tahun. Aku tinggal dengan suami dan malaikat kecil ku yang berumur 3 tahun. Aku sangat menyayangi keluargaku, walaupun aku hamil di luar nikah, tapi sampai sekarang keluargaku baik-baik saja. Hanya saja mertuaku tidak merestui pernikahan ini.

Akhir-akhir ini aku merasakan ada hal aneh yang terjadi di dalam rumah. Ketika aku bangun di pagi hari. Aku melihat berbagai senjata tajam seperti pisau, gunting, cutter, dan jarum berserakan di ranjang tempat anakku tidur. Siapa yang tega meletakan senjata tajam di samping seorang bayi?!

Ketika aku mengadu pada suamiku. Suamiku berpikir ini soal hal gaib. Tapi, dia tidak memberi solusi yang banyak, dengan alasan terlalu lelah bekerja. Aku bisa memahaminya.

Suatu ketika aku menemukan bayiku sedang bermain main dengan pisau. Ketika panik melihat bayiku, suamiku melihat ku sambil berkata, “mungkin anak kita berbakat melakukan debus dan akrobat, hahaha”. Sama sekali tidak lucu.


Aku harap anakku tidak diguna-guna oleh keluarga suamiku.

Jawaban dari keanehan : ( Suaminya ingin membunuh anaknya yang tidak diharapkan

Minggu, 31 Mei 2015

Riddle Story : Aku dan Lisa

Aku dan Lisa

Lisa adalah sahabat baikku. Dia selalu memakai lipstik merah dimukanya. Aku dan dia suka bermain boneka di halaman. 

Suatu hari ibuku membeli bibit bunga matahari. Aku ingin menanamnya di bawah pohon di belakang rumah. Lisa bilang padaku, di situ tempat ayahnya tertidur. Jadi, aku menanam bibit itu di pot kecil. 

Suatu hari aku bermain terlalu larut dengan Lisa. Ayah marah padaku dan menyuruh lisa untuk pergi. Lisa sangat sedih, lalu pergi. Aku sangat rindu lisa. Kemarin ayahku tidak pulang karena sibuk bekerja. 

Hari ini lisa kembali dan meminta maaf padaku. Aku bercerita padanya tentang ayahku yang sibuk bekerja di kantor. Lisa bilang dia melihat ayahku tertidur. Aku harap ayah segera bangun dan pulang hari ini untuk makan malam bersama ibu.

Jawaban dari keanehan: (Lisa adalah hantu. Lisa membunuh Ayahnya sendiri dan Ayahku)
Cerita ini kubuat berdasarkan sebuah buku harian bergambar yang di tulis oleh seorang gadis kecil.

Tersampaikan


TERSAMPAIKAN
Oleh NNaomi 

Untuk Ez

Media sosial memang terkutuk. Sadar atau tidak media sosial membangkitkan sisi munafik sseseorang. Setidaknya itu yang kurasakan.

Aku bercerita tentang kesempurnaan yang tidak pernah aku miliki pada seseorang di media sosial. Aku memasang foto profil yang bukan diriku. Menulis hal yang tidak terjadi padaku. Berbohong pada laki-laki yang mengirim pesan ‘hai’ padaku di pagi hari tahun 2009. Kebohonganku benar-benar membuatnya menderita. Laki-laki itu jatuh cinta pada kebohonganku. 

Ez namanya. maksudku nama akun facebooknya. Jika aku chatting dengan Ez, rasanya bagai mendongeng tentang negeri sihir pada maniak fantasi sihir. Singkatnya, Ez, menikmati cerita tentang diriku yang tidak nyata. Ez benar-benar pendengar yang baik. Keberadaan Ez membuatku menikmati bercerita kebohongan. 

Jika ada yang bertanya seberapa parah aku mengarang cerita tentang diriku, biarku persingkat, karena kebohongan itu terlalu banyak. Aku membuat Ez membayangkanku sebagai gadis yang cantik, baik, mudah bersosialisasi, rendah hati, optimis, riang, sedikit manja, dan memiliki kehidupan yang menyenangkan. Kenyataannya? Aku mungkin sama sekali bukan seperti orang yang Ez bayangkan, atau orang lain bayangkan. Jika aku bisa menganalogikan diriku, akulah elektron yang bermuatan negatif. Negatif adalah diriku.

Bosan dengan kebohongan, aku memutuskan untuk tidak berhubungan dengan Ez. Ku hapus status pertemanan dengannya--walaupun dia mencoba menghubungiku agar bisa berteman lagi di facebook. satu tahun tanpa chatting, email, emoticon, semua obrolan dan kebohonganku lenyap begitu saja. Hingga aku mengkonfirmasi pertemanan dengan akun bernama Ze. 

Ze terlihat seperti penyair profesional. Profilnya hanya berisi tentang puisi-puisi cinta karangannya yang mengharukan, menyentuh, romantis, dan sepertinya dituju untuk seorang gadis. Dalam puisi-puisinya, Ze tergambar seperti orang yang sedang sekarat karena penyakit, namun bahagia karena cinta diwaktu yang bersamaan. 

Awalnya aku menganggap Ze hanya mengarang hidupnya seperti yang kulakukan dulu. Tapi aku berpikir kembali, kenapa Ze repot-repot mengarang kesedihan untuk ditunjukan ke orang lain. Biasanya orang akan menutupi keburukan dengan kebohongan yang baik, sepertiku. 

Hingga suatu hari aku menghubungi Ze lewat chatting. “Puisi-puisimu sangat menyentuh. Semoga kau cepat sembuh.” Tulisku di kotak chatting. Tidak lama Ze membalas, “Syukurlah itu semua sudah tersampaikan. Sekarang aku merasa lega dan merasa sangat senang. Apa kabarmu, Li?”

Sialan, pikirku. Aku tidak menyadarinya kalau ZE kebalikan dari EZ! Aku merasa kesal. Puisi maupun cerita sedih hanya untuk membuatku simpati pada Ez dan menghubunginya kembali. Agar dia bisa membuatku malu karena berbohong, cerita sedih bohongnya secara tidak langsung menyindirku. 

Satu bulan aku tidak membuka facebook karena takut dipermalukan oleh Ez. Hingga akhirnya kubuka lagi dan melihat akun Ze telah di hapus. Ku cari akun Ez yang dulu. Status terbarunya membuatku terdiam. 

Ez menulis status 1 bulan sebelum status terbarunya sekarang,

“Ketika aku mengenal Li, dengan segudang cerita menyenangkannya,  aku merasa Tuhan maha penyayang. Aku hanya perlu berharap dan berdoa lebih lama lagi. Walaupun ini semua akan segera selesai.
Semoga Li baik-baik saja. Aku jatuh cinta padanya. Saat aku menyadarinya aku merasa tenang. Dokter benar, pengobatan kanker terbaik adalah cinta. Keanehan cintalah yang dapat membuat orang melupakan rasa sakit.
orang tuaku bilang, orang tidak mungkin jatuh cinta pada orang lain lewat dunia maya. Mereka menyebut diriku ‘peduli’ pada Li bukan ‘jatuh cinta’ pada Li. Tidak juga. Maksudku, tidak ada satupun yang tau isi hati dirimu selain dirimu sendiri kan?”

Status sebulan setelahnya mengatakan kalau Ez sudah tidak ada dan keluarganya meminta doa pada orang yang mengenalnya.

Saat itu tidak ada doa yang keluar dari mulutku. Aku hanya menutup layar leptopku dan berbaring dengan air mata.

Baru kali itu aku menangisi seseorang yang tidak benar-benar ku kenal.

LA FIN