Senin, 10 Desember 2012

Kau Ilusi Cinta

Cinta yang tidak membahagiakan, hanyalah ilusi cinta. ~ Mario Teguh 

Tak perlu lagi ku definisikan cinta dengan untaian diksi yang indah. Karena untaian diksi itu tidak akan memperindah hati ini.  Tidak akan mengisi ruang kosong yang kau tinggalkan. Tidak akan hapuskan cinta ini.

Kamus, bantu aku bercerita tentang seseorang yang spesial di hatiku namun tak ada untukku.
 
Kau bahagia. Namun, tidak membahagiakan hati ini lagi. Tidak dapat membuat bibir ini tersenyum kembali. Kau ilusi cinta sesaat yang tak membahagiakan. Kau adalah bayangan yang menutupi cahaya matahari masuk ke kornea. Kaulah yang membutakan mata ini untuk melihat seseorang selain dirimu.  

Kau bagaikan bulan yang dipuji seorang penyair. Sedangkan aku sang penyair yang diabaikan oleh bulan.

Terakhir, biarkan aku membaca puisi karya M. Hasan Marzuki 
AKU TELAH MENCINTAIMU SECARA DIAM-DIAM 
Karya : M. Hasan Sanjuri

Aku telah mencintaimu secara diam-diam
Tanpa pesan singkat atau dering panggilan di telepon genggam

Aku telah mencintaimu secara diam-diam
Tanpa mawar atau ukiran wajah dari pualam

Aku telah mencintaimu secara diam-diam
Tanpa surat cinta atau titipan salam

Aku telah mencintaimu secara diam-diam
Dengan puisi yang sebentar lagi akan terkubur dalam-dalam


Soal Nilai, Soal Uang

Jam 09:00 WIB. Hawa panas, namun kipas masih bersemangat meniupkan angin untuk para siswa. Sedangkan AC (Air Conditioning) sudah kehabisan nafas dingin.

Walaupun kelas panas, saya yakin hati para siswa/i lebih panas dari ruang kelas. Mendengar perkataan guru yang membuang sebuah arti 'nilai siswa/i' sesungguhnya. Usaha siswa/i seperti dihempaskan ke bumi terdalam hingga tenggelam tak berarti. Seolah-olah dapat digantikan dengan kilat oleh selembar kertas bergambar Ir. Soekarno dan Moh.Hatta. Dengan menganggap 'nilai' adalah segala-galanya bagi siswa, secara tidak langsung, menjadi alasan untuk melontarkan kata yang bermakna 'korupsi'.

Beragumentasi dengan kata 'komitmen' seorang siswa yang harus berusaha mendapatkan nilai sebaik mungkin. Malah sering menyebut bahwa itu tindakan membantu diri sendiri. Persetan dengan argumen tersebut. Adakah kesulitan mengucapkan, "Saya butuh duit?"

Ini realiti, untuk diperbaiki.