Sabtu, 30 Juni 2012

Si 'Kantin' atau Si 'KOPSIS' ?


Gue baru inget dulu banget pernah nulis artikel tentang kantin dan kopsis di SMP gue. Biar nambah-nambah posting, langsung aja deh dibaca kalau berkenan :D


Tanda istirahat bukan hanya diawali dengan bel yang berbunyi, tapi juga bunyi perutmu yang ikut-ikutan berdering (minta makan).      
     
Saat perutmu sudah berkampanye, kamu akan memutuskan untuk mencari makanan yang enak, cepat, dan sesuai dengan kantongmu. Sekarang pilih yang mana KANTIN?, atau KOPSIS?.   

Bel baru saja berbunyi, tapi KANTIN dan KOPSIS sudah bagaikan gula yang digerumuti semut. Tapi, si KOPSIS tidak seramai si KANTIN?. Hatimu mulai berniat pergi berkunjung ke si KOPSIS. Tapi, tunggu dulu!. Kau raba kantongmu yang tipis sejenak. Kau temukan uang Rp 2.000 saja, karena tadi ada praktek mendadak yang menghabiskan uangmu. Uang itu bagaikan harta kecil yang hanya bisa menyelamatkan perutmu yang berkampanye sejak tadi pagi. Kau urunkan niatmu berkunjung ke si KOPSIS dan mulai berfikir. 

            Harta ini akan segera habis, jika aku berkunjung ke si KOPSIS. Sedangkan perutku belum tentu berhenti berkampanye, setelah diberi 1 bungkus roti, dan segelas air. 

Kau amati lagi, dan berfikir kembali. Si KANTIN masih sangat ramai, dan bisa membahayakan tubuhmu yang lemah. Di tambah lagi dengan sesak dan bau tidak sedap yang selalu menemani SI KANTIN setiap hari. Kaupun berfikir kembali.

 Harta ini memang bisa lebih dimanfaatkan jika aku pergi ke si KANTIN. Tapi, bagaimana dengan tubuh lemah ini?, yang tidak kuat dengan sesak dan bau tidak sedap. Bisa-bisa gelarku langsung berubah ketika keluar dari si KANTIN. Ooh… adakah orang yang bisa memberi solusi?.

Kau memutuskan untuk menunggu kedua saudara itu sepi, dan selanjutnya akan memutuskan akan berkunjung pada siapa. 

Perutmu sekarang mulai bersifat agresif dan menuntut kamu untuk makan sesuatu. Hasil meminta dari teman tidak bisa menyelamatkan perutmu. Kau berfikir lagi, untuk segera memutuskan.

            Ok, aku akan segera memutuskan. Harta ini akan aku gunakan untuk menyelamatkan perutku!. Si KANTIN akan aku kunjungi.

Kamupun pergi mengunjungi SI KANTIN. Tapi, ketika kamu sampai, makanan penyelamat perutmu sudah ludes terjual. Makanan yang sangat murah meriah, yang bisa mengganjal perut sampai pulang nanti, hanya batagor. Lagi-lagi kau harus berfikir.

            Sial!. Batagor habis!. Ini sih, sama saja jajan di KOPSIS. Hah…, diriku sudah tidak kuat, menahan hawa ini. Ingin sekali aku keluar. Jajan di KOPSIS saja lah, agar lebih terjamin. Hehe….

Ketika sampai di SI KOPSIS, kau langsung menuju bagian roti. Tapi sayang sekali, roti tujuanmu juga telah habis. Sedangkan kau sudah lelah untuk berfikir, dan memutuskan untuk membeli 2 air putih, dan 2 baso goreng. Dan kembali ke kelas.

SI KANTIN dan SI KOPSIS memang sedang ramai-ramainya, di kunjungi siswa. Kamu juga kelamaan berfikir.

Jadi, menurutmu lebih baik yang mana?. SI KANTIN atau SI KOPSIS?. Sebenarnya, masing-masing tempat memiliki kelebihan dan kekurangan. Keputusan ada pada kalian sendiri, yang lebih menyukai yang mana. Tapi, lebih baik kamu membawa bekal dari rumah. Agar lebih sehat dan menjaga kantongmu juga, ya… kan? :)

Sekarang gue udah biasa bawa bekel jadi engga perlu mikir lagi :D 

Sorry, dalam posting ini tidak ada gambar KOPSIS sama kantin sekolah karena  dulu engga kepikiran take foto. 

2 komentar:

Hargai penulis dengan meninggalkan jejak berupa kritik atau saran.